Kamis, 27 April 2017

8 mitos seputar seks pria










 8 Mitos Seputar Seks Pria

Tidak sedikit wanita yang terjebak dalam mitos
seks mengenai pria dan menjadikannya sebagai
acuan. Sayangnya, tidak semua mitos tersebut
benar. Berikut delapan mitos seks mengenai pria
yang diragukan kebenarannya, serta fakta di
baliknya.

1. Pria Tidak Bisa Dipisahkan dari Seks

Jika Anda beranggapan bahwa pria tidak pernah
menolak acara bercinta dan selalu memikirkan
tentang seks setiap saat, Anda salah! Dikutip dari
Sofeminine, mereka pun merasakan kekhawatiran,
stres dan terkadang mereka tidak bersemangat
dengan kegiatan intim tersebut. Sama halnya
seperti wanita, emosi pria pun mempengaruhi
gairah bercinta mereka.

2. Ejakulasi Berarti Orgasme

Ejakulasi dan mencapai orgasme tidak selalu terjadi
bersamaan. Pada beberapa pria, terkadang bisa
mencapai orgasme tanpa adanya ejakulasi. Ini
disebut dry orgasm atau orgasme kering. Walau
begitu, hal tersebut masih terbilang jarang terjadi.

3. Pria Tak Suka Melakukan Foreplay

Banyak wanita yang beranggapan bahwa tujuan
pria saat bercinta hanyalah penetrasi seks dan
orgasme. Tetapi sekarang ini, tidak sedikit pria
modern yang lebih membuka pikiran sehingga
memperhatikan 'pemanasan' sebelum bercinta.
Pemikiran bahwa pria tidak menyukai foreplay
hanya akan membuat mereka melupakan
performa bercintanya dan hanya memikirkan
ereksi.

4. Pria Hanya Menyukai Wanita Bertubuh
Sempurna

Tentu saja pria suka melihat wanita seksi di dalam
majalah atau televisi, tapi wanita-wanita tersebut
hanya fantasi pria saja. Selain penampilan, ada
banyak faktor penting yang menjadi kriteria
mereka seperti, pintar, humoris, elegan dan inner
beauty lainnya. Ingat, pria lebih menyukai wanita
yang natural dan percaya diri akan tubuhnya.

5. Pria Tidak Mengalami Penurunan Gairah Bercinta

Meskipun gangguan hasrat seksual paling sering
dialami oleh wanita, hal itu juga bisa terjadi pada
pria. Seperti dilansir Times of India, beberapa hal
yang membuat gairah pria menurun antara lain
konsumsi alkohol, obat-obatan, stres, diabetes dan
penyakit serius seperti kanker.

6. Nafsu Seks Pria Lebih Besar Ketimbang Wanita

Sejak dulu timbul anggapan, pria merupakan
'mesin seks' yang tak kenal lelah. Mereka dianggap
sebagai kaum yang identik dengan perilaku
seksual. Namun Dr. Barry Buffman, seorang
seksolog seperti dilansir Foxnews menjelaskan
bahwa hal itu tak sepenuhnya benar. Wanita pun
memiliki hasrat seksual yang sama dengan pria.
Sebaliknya, pria juga bisa kehilangan hasrat seksual
karena alasan yang sama dengan wanita. Misalnya
stres, keletihan, kurang percaya diri, dan
sebagainya.

7. Pria Memikirkan Seks Setiap Tujuh Detik

Berdasarkan temuan dari American Sex Survey,
mitos di atas salah. Survei itu mengungkapkan
sebagian besar pria memikirkan seks beberapa kali
dalam sehari, bukan beberapa kali dalam semenit.

8. Hanya Pria yang Suka Melakukan Masturbasi

Secara statistik, masturbasi lebih umum di
kalangan pria. Tapi bukan berarti wanita tidak
pernah melakukan masturbasi. Untuk
meningkatkan kepuasaannya dalam bercinta,
wanita pun kerap bermasturbasi dan biasanya
menggunakan sex toys.


Selasa, 25 April 2017

cerita sex supir dan majikan cantik






masih ingat gak ceritaku yang mana dulu sama supir pribadiku yaps namanya pak totok kalau ada yang belum ingat aku diskripsikan tentang pak totok, ya pak totok itu adalah supir pribadiku dirumahku, dia perawakan tubuh yang besar tegap dan gagah, suatu hari aku menyuruh dia untuk menghantarkanku di kantor , biasanya aku sih kalau ke kantor menggunakan mobil sendiri tapi entah apa aku ingin sekali di antarkan oleh pak totok.

Dimana aku duduk di kursi belakang dan dari belakang aku mengamati tubuh pak totok yang semakin hari semakin oke, hmm mantap jiwah sekali tubuhnya dengan tubuh yang kekar pasti kalau dia meniduri istrinya , istrinya pun merasa puas kali ya , pikiran kotorku mulai masuk, dan apalagi itunya pasitnya ehem sekali, aku membuka obrolan.

“pak totok sudah berapa tahun menikah dengan istrinya kok belum punya anak”
“kira kira sudah ada 6 tahun bu” jawab singkatnya.

Cerita Sex supir dan majikan cantik

“lha kok belum punya momongan juga pak, apa mungkin pak totok di ranjang kurang genjotannya” perkataanku sudah mulai menjurus.

“kata siapa bu, lha di rumah kalau aku sedang sama istri , istriku selalu aku buat kualahan kadang sampai nangis nangis gitu bu”
Kalau dirumah aku dan pak totok kalau bicara sering terbuka tentang pengalaman dia, tapi baru kali ini aku ajak dia ngobrol soal ranjang”
“ahh masak sampai nangis nangis segitunya istrinya , gak percaya pak aku”
“lhooo ibu malah gak percaya, apa perlu bukti bu biar ibu percaya , sambil tertawa pak totok.
“hmm gak lah pak, mungkin ya begitu pak, belum disuruh keluar sudah keluar duluan biasanya seperti itu pak, pancingku.
“andai saja ya bu, ini andai saja (tangannya sambil menyetir) jika ibu bukan majikan saya, mungkin ibu sudah aku perkosa”
“deggggg mendengar perkataanya sungguh mengagetkan batinku, dan rupanya mobil sudah sampai di kantor aku suruh pak totok untuk menunggu sebentar di luar, di dalam kantor aku selalu memikirkan perkataan pak totok tadi, yang membikin aku penasaran akan bentuk dan panjangnya di balik celananya.



Dengan begitu aku mempunyai cara lain seolah olah aku ingin menantang keperkasaan pak totok, ku berikan dia secarik kertas dengan tulisan “pak aku ingin membuktikan omonganmu tadi soal yang bisa membuat istri kamu menangis”

Saat kami sudah kembali dirumah, aku menunggu pak totok untuk mendatangiku dengan aku duduk di kursi meja makan yang berada di belakang, karena memang di rumahku banyak orang seperti ponakan dan orang tuaku juga tinggal di sini, tak lama dari belakang tubuh pak totok datang dan langsung memegang tanganku langsung saja tanpa basa basi dia menyentuh toketku dan meremas remasnya dengan nafasnya yang terengah engah.
“bu kamu mau di tempat mana, sambil melumat leherku dan kupingku tangannya juga masih meremas remas”

Aku dibuat mendesah olehnya, “shhh ahhh pak terusin pak, enak pak” aku pun mencoba untuk tenang dan tangan dia juga sudah terampil dengan memegang selakanganku aku pun semakin terangsang, saat aku sedang tinggi tingginya tiba tiba saja tangan pak totok agak mengendor dan dia tiba tiba menghilang entah pergi kemana, gak tau maksut dia gimana aku langsung saja menuju kamar dan menguncinya.

Pagi harinya aku seolah olah membisu tidak membuka omongan sama sekali dengan pak totok, saat dia menghantarkanku ke kantor, karena waktu mau tingginya malah dia yang menyudahi.
“maafkan tadi malam ya bu, tiba tiba pak totok membuka omongan”



“ahhh gak usah pak, jawabku simple, kalau memang gak bisa muasin tinggal ngomong dari awal saja , gak usah belagu bisa membuat nangis lawannya” kataku menantang.
Tiba tiba saat mau sampai di kantor mobilku malah diputar balik oleh pak totok”
“lho pak mau kemana nanti aku bisa telat masuk kantor lho”

Dia melaju dengan kencang dan kira kira 15 menitan dia berbelok ke sebuah hotel yang mana letaknya dekat dengan pantai , dalam hatiku hmmm dia panas juga rupanya, aku pun senang dengan tindakannya, setelah dia memesan kamar mobil di parkirkan di depan pintu kamar dimana memang hotelnya bagus dengan harga yang terjangkau juga.

Di bukakan pintu mobilku , aku seolah olah gak mau ajakannya , tapi dia tak menghiraukan dan langsung memegang tanganku di ajak aku masuk ke dalam kamar hotel, belum sampai di ranjang dia langsung mengunci pintu dan merangkulku dari belakang dengan nafsu, “ahh pakkk ngapain kamu pak” desahku dia menciumiku dari belakang membuat aku terangsang.

Aku pun membalas ciumannya, kecupan demi kecupan aku terima lidah pak totok mulai masuk ke dalam rongga mulutku, dan saat ini kamu boleh minta apa semaumu kataku menantang, “ahh ibuuu memang aku juga sudah lama menginginkan bisa bercumbu dengan ibu”

Tangan pak totok mulai meremas remas kedua toketku , semakin kasar dia meremas semakin aku bergairah dan tubuhku seperti menari nari ala ular, tangan kiri pak totok memegang dan meremas kedua pantatku yang padat, “bu sudah lama aku membendung bisa bersentuhan dengan ibu, dan kali ini aku akan memuaskan hasratsex ibu, sambil dia masih menciumi bibirku turun ke toketku, tangan pak totok juga sudah berada di selakangan rokku di sikapnya naik di elus elus gundukan memekku.
“ouhh yeahh terusin pak, puasin aku pak kalau bisa hari ini tubuhku untuk kamu pak, racauku karena memang sudah terangsang.

Dengan ganas pak totok membuka kemejaku secara brutal dan melemparkan entah kemana , selanjutnya dia langsung meremas remas lagi gundukan toketku yang masih terbungkus oleh BH. Di dorong tubuhku ke dinding dan menciumiku dengan ganas, aku pun terhanyut perlakuannya yang kasar dan brutal.

“hari ini ibu sangat menawan sekali, dan aku ingin menikmati tubuh ibu yang seksi ini, sambil tangannya membuka BHku, dan terlihatlah dua gundukan toketku yang montok itu langsung saja pak totok meghisap hisap putingku dan meremasnya, “ahh ahh terusin pak enakkk banget pak, hisap lebih dalam pak sambil digigit gemas putingku pak, ayoo pak, racauku”
“yess bu susu kamu kenyal sekali bu, sambil berucap seperti itu”

Tanganku mendorong kepalanya agar isapannya semakin dalam, “pak terusin pak lebih dalam isapannya terserah kamu pak hari ini tubuhku milik kamu”

Aku mendesah dan kaget saat tangan pak totok menyentuh bagian yang sensitive, dia mengelus ngelus di luar celana dalam yang mana membuat memekku menjadi basah,
“terusin pak, sambil tangannya aku pegang , dan berbisik masukkan jarimu ke lubang memekku, cepetan pak”

Malah dia menjongkok di hadapanku dan menyuruh untuk mengangkat kaki sebelah kiri disuruh untuk berada di pundaknya , diciumi memekku dan jilatinya “hmmm pakkk ahhh ahhhh”
Dibuka celana dalamku dengan mulutnya di pelorotkan sampai ke bawah, kemudian dia langsung menjilatinya denga lidahnya dengan ganas.


“ouhh pakkk enak sekali pak, sambil meremas remas rambut pak totok”

Lidah pak totok sungguh aktif dia menjilati dari pinggiran memek dan menjilati klitorisku “lebih dalam lagi pak terusin pak”
“iya sayang , klitorismu aku isep isep ya sayang”kata pak totok.
“terusin pak, sambil mataku terpejam menikmati jilatan jilatannya, isep terus pak”


“ouhh yesss pakkkk, uhh aouhhh akhhhhh pakkkk pakkkk” pinggulku aku hentakan dan kepala pak totok aku tekan lebih dalam rasanya tubuhku jadi kejang , darahku mengalir seperti aku menahan sesuatu dan itu terhempaskan “ahhh ahhhh”aku pun mencapai orgasme duluan, tubuhku menjadi gemetar dan dia langsung membopongku untuk tiduran di ranjang,

Dia pun memesankan aku sebuah minuman jus kesukaanku, dilanjut dengan diciumi lagi bibirku aku menjadi bernafsu lagi aku balas dengan ciumanku yang agresif, ku lumat bagiam kupingnya agar dia semakin terangsang lagi berganti ke bawah menuju leher dan dadanya ku ciumi juga putingnya “ahh sayang terusin lagi sayang , racau mulut pak totok.

Pak totok masih meremas remas kedua toketku dan tanganku menjalar ke bawah menuju ke perutnya aku sudah tak sabar untuk melihat bentuk penis pak totok, aku buka ikat pinggangnya dan ku pelorotkan menurun terlihat dari tonjolan di celana dalamnya yang membengkak besar, aku turunkan mulutku menuju ke bongkahan penisnya, ku pelorotkna celana dalamnya dan benar sekali bentuk dari penis pak totok sangat gede seperti penis kuda yang sudah ngaceng.

Aku langsung mengulum penisnya slepp dari kepala penis aku jilati sampai aku terbelalak tersendak saat penisnya masuk semua ke dalam mulutku,
“yeaahhh ahhh terusin sayang nikmat sekali” mata pak totok merem melek, tangannya mendorong lebih dalam “yang dalam lagi sayang ahhh ahhhh ahhhh” slleppp sleppppp aku mainkan dengan jilatan jilatannku.
“pak penis kamu asyk sekali seperti ice cream, nyuuummiii sekali pak, desahku sambil aku kocok batang penisnya dank u mainkan buah zakarnya ku remas remas kedua bolanya.
“auuuuu pak totok meracau kesakitan” kuhisap buah zakarnya

Dan setelah basah puas pak totok menyuruhku untuk berdiri dan terlentang di atas ranjang dengan kondisi bugil, dia menarik kakiku sampai menyentuh lantai di buka kakiku di regangkan, penisnya yang sudah tegang seperti tiang listrik di pukul pukulkan di perutku, “ahhh pakk, langsung saja pak masukan sudah gak tahan aku pak” kemudia dia menyentuh pinggulku dan menyuruhku untuk membalikkan badanku dengan posisi nungging penis pak totok menyodokkan ke lubang memekku,
“ouhhh yesssss pakkkk sakit pak, karena memang ukuran penis pak totok besar kira kira diameternya ada 5 cm aku menyuruhnya untuk mengeluarkan lagi karena memekku belum terbiasa, kemudian mulut pak totok menjilati lagi memekku, “ahhh ahhh menyapu dengan lidahnya, terusin pak sampai basah dan licin”

“sayang aku masukan lagi ya”, tahan bentar ya sayang”

Aku hanya menggangguk angguk dan sudah tak sabar menanti untuk penisnya masuk ke dalam lubang memekku,
‘ouhhh kepala penisnya sudah mulai masuk”
“aouhh pakk sakitt pak, dengan perlahan penis pak totok mulai di tekan masuk”
“hmmm legit sekali sayang memek kamu seperti punyanya perawan saja, hampir susah untuk memasukkannya, setelah semua masuk ke dalam dia mendiamkan sebentar supaya memekku terbiasa dengan penisnya , perlahan lahan pantat pak totok menekan “uhh yesssss terusin pak masukin pak lebih dalam pak”racauku.


” ooohhh pak terusin pak…kontol bapak besar dan nikmat….oh ya…yah..yah…” ceracauku diantara sodokan sodokan kontol pak totok.

Pak totok memintaku untuk berjongkok di atas lantai seperti gaya anjing yang sedang menungging pantatku yang sekal di ciumi dan melebarkan bongakahan pantatku langsung lidahnya menjilati anusku “sssttthhh ahhhh pak gellii pak, tapi enak pak yang dalam pak, lidahnya masuk ke dalam anusku.

“hmmmm anus kamu bersih juga sayang aku suka, kata pak totok.

Di lanjut penisnya di masukkan lagi sambil menggoyangkan pinggulnya dan membuat aku menikmatinya sodokan demi sodokannya pak totok, “lebih keras pak ouhhh ohh ahhh”
Tak berapa lama kurasakan cairan dalam memekku mau keluar , “pak aku mau keluar nih, cepatan pak genjotnya dan lebih kencang yaaa,
“iya sayang tahan bentar ya aku juga mau keluar”
“ahh pakkk yeaahhhhhhhh akkkuuu kkkeeee lllluuu aaarr pak, hentakan dari pinggulnya keras menekan nekan dan terasa sekali semburan dari sperma pak totok yang keluar “aouuuhhhouhh sayangggg erangan panjang dari pak totok”

Dan kami pun tehanyut dalam kenikmatan, memang aku akui kalau pak totok bisa memuaskan ku samapi aku merintih kesakitan karena ukuran penisnya yang besar. Cerita Sex, Cerita Mesum, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot.

cerita dewasa.pak tua dan abg binal







Pak Mahfud, Ketidaksengajaan yang Berbuah Kenikmatan 2

“Pak, mungkin nantinya anu bapak akan masuk ke anu Asih ketika Asih naik dan turun lagi. Dan anggap saja ini adalah hal yang tidak sengaja terjadi dan harus terjadi agar kita bisa membebaskan tali ini”. Aku ucapkan begitu kepada beliau agar aku terkesan tidak nyaman dengan keadaan ini. Padahal di dalam lubuk hati terdalam, aku sedikit menikmati kejadian ini terjadi. Apalagi dengan sikap lugu Pak Mahfud yang sedang kebingungan seperti saat ini. Tidak bisa dipungkiri, penis Pak Mahfud yang terasa keras, besar, dan berotot dibawah sana telah membuat separuh akal sehatku tak berfungsi. Sejatinya aku juga mengharapkan persetubuhan yang akan terjadi ini, apalagi setelah 2 tahun aku tak merasakan kehangatan lelaki.

Aku teruskan menaik dan menurunkan tubuhku, ibarat orang yang sengang loncat-loncat. Dan benar saja, perlahan tapi pasti penis Pak Mahfud mulai menerobos liang kewanitaanku. Akupun menjerit kecil dan tanpa sadar mendesah setiap bergerak naik kemudian turun Penisnya yang kokoh itu keluar masuk vaginaku.

“Ahhh, ughhhh, aahhhh, ugghhhhhhhhh....”

Dan setiap kali, semakin dalam saja kurasakan.


“Pak, enak Pakk..” Tanpa sadar aku berkata demikian, mendesah dan menjerit dengan cukup keras..

Tak kuhiraukan lagi apa yang kini sedang dipikirkan oleh Pak Mahfud, keinginanku untuk memenuhi kebutuhan birahiku menjadi semakin kuat..


Kini, hampir sepenuhnya batang Pak Mahfud memasuki vaginaku. Akal sehatku telah sepenuhnya hilang, berganti dengan nafsu yang menggebu yang menuntut untuk di puaskan. Beliau hanya bengong melihat ekspresiku yang berubah, dari tadi yang sopan kini menjadi wanita binal yang haus kehangatan. Liang vaginaku kini telah sangat basah terkena cairan precum Pak Mahfud dan cairan vaginaku sendiri. Rasa perih yang tadi sempat terasakan, berganti menjadi rasa nikmat tak terkira, selangkanganku terasa penuh sesak. Kini rasa capek karena terus melonjak-lonjakkan tubuhku terbayarkan dengan nikmat yang tak terkira. Pak Mahfud pun kini mulai larut dalam deru nafsu dua anak manusia yang sama-sama rindu kehangatan. Beliau yang semula diam terheran heran, tiba-tiba menjamah bibirku dan mengulumnya dengan rakus. Dijilatinya bibirku yang ranum, lidah kami beradu, mulut kami bercumbu dengan hangat dan begitu bergairah. Kumisnya yang tebal kadangkala masuk ke mulutku dan menerobos hidungku.. Akupun mulai lagi meloncat, menaik turunkan tubuhku dengan penuh semangat, sambil memacu penis Pak Mahfud yang mulai terbenam sepenuhnya. Semakin lama kurasakan penis Beliau begitu leluasa keluar masuk vaginaku. Beliau yang sedari tadi hanya mendesah pelan, kini mulai berani mendesah-desah dengan cukup keras..


“Arrrghhhhh”, terus Mbak Asih. Ceracaunya.


Tanpa aku sadari tali itu sudah sangat longgar, dan bisa aku lepaskan, dan akhirnya terlepas juga.. Kini tali itu telah luruh ke lantai, jadilah aku sekarang diam menikmati apa yang telah terjadi tadi. Dengan Penis Pak Mahfud yang sepenuhnya terbenam di vaginaku.


Dengan nafsu yang sepenuhnya menggebu, akupun dengan tidak rela melepaskan penis beliau dari vaginaku. Dengan tergesa aku mengambil pisau yang terletak di meja makan yang tidak jauh dari tempat kami di ikat tadi, agar aku bisa segera melepaskan ikatan tanganku dan melepaskan pak Mahfud dari ikatannya.


Dengan susah payah, ikatan tangankupun terlepas. Kini, aku telah membawa pisau yang akan aku gunakan untuk memotong ikatan tali pada tangan Pak Mahfud. Beliau kini hanya memandangku penuh harap..


“Ahhh, syukurlaah, cepat Mbak Asiihh, tolong bukakan ikatan Bapak.. Bapak sudah sangattt capeek terikat seperti ini...”Ucapnya dengan tergesa.


Sempat aku pandangi, betapa menggairahkannya pak tua ini. Dengan kumis tebalnya yang sedikit berkeringat, kempang-kempis seirama dengan nafasnya yang terpacu karena persetubuhan yang sempat terjadi tadi.


Tanpa basa-basi, pisau yang tadi kubawa kujatuhkan di dekat Beliau. Aku peluk segera tubuhnya yang kekar berotot itu. Tubuhnya menjadi berkilap karena basah oleh keringat dan terpaan sinar lampu, bulu dadanya menjadi lebih indah karena basah oleh keringat. Penisnya tampak tetap tegang menantang setelah persetubuhan tadi..


Aku peluk leher beliau, sambil kakiku berusaha sedikit berjinjit, mengarahkan penisnya untuk memasuki liang vaginaku lagi. Aku mencoba naik, mengalungkan dan menguncikan kakiku pada pinggang beliau, seperti seorang cucu yang sedang minta gendong pada kakeknya. Tak bisa kutahankan, nafsuku yang sempat tertahan tadi harus terpuaskan. Kini akal sehatku hilang, aku memaksakan persetubuhan dengan Tukang Kebunku, Pak Mahfud ini.


Beliau hanya terbengong melihat tingkah polahku. Bibirnya yang sedikit menganga itupun aku caplok dengan ganasnya. Aku nikmati percumbuan dengan kumis tebalnya itu, aku masukkan lidahku, mencari-cari lidah beliau. Mulanya beliau hanya diam tak merespon. Namun, kini lidahnya juga merespon menyedoti dan berpilin dengan lidah dan bibirku.


Kurasakan begitu dalam penis itu masuk ke dalam vaginaku, hingga mentok ke dalam rahimku. Aku hanya berbisik pelan,

“Maafkan Asih pak, Asih sudah tak tahan, Tolong puassskannn Asih... arrgggg.” Penisnya begitu terasa penuh dan sesak..


“Baiklah Mbak Asiiihhhh, jika itu yang kau mauuu.” Jawabnya dengan setengah tak percaya..


Jadilah kami sekarang bersenggama dengan posisi berdiri dengan Pak Mahfud yang tangannya masih terikat ke tiang rumah. Beliau mulai menggenjotku dari bawah dengan sebisanya, panjatnya naik turun seirama dengan genjotanku yang  mulai giat. Walaupun capek kurasakan karena harus menahan beratbadanku dengan menggendongkan diri di tubuh Pak Mahfud, namun nikmat yang kurasakan begitu besar. Dengan posisi seperti ini penis Pak Mahfud terasa mentok menyodok-nyodok rahimku.


“Arrgggggggggh, Pakkkk, Aku mau keluuaaaaaarrrrrrrr.” Ceracauku


Akhirnya akupun orgasme dengan hebatnya, tubuhku tersentak sentak, membuatku sempat hampir jatuh ke lantai. Punggunggku melengkung ke belakang dan ke depan, memeluk leher pak Mahfud dengan lebih erat.. Akhirnya redalah gelombang orgasmeku. Saking banyaknya, cairan cintaku menetes-netes hingga menyebabkan genangan kecil di lantai. sebelum turun, aku sempat mencium kembali bibir beliau sambil berterimakasih kepadanya..


Kini, dengan sisa-sisa tenaga, akupun mengambil pisau yang tadi kujatuhkan. Aku lepaskan ikatan beliau. Setelah itu beliau langsung bangkit meregangkan otot-ototnya yang kelu dan capek karena sempat terikat. Senyumnya mengembang, tergambar dari kumis tebalnya yang merekah itu. Tanpa kusadari tiba-tiba beliau memeluk kepalaku, mengarahkan mulutnya untuk mencumbu mulutku, kami kembali berciuman dengan ganasnya, tanpa melepaskan penisnya di vaginaku. Di lolosinya dasterku yang sudah basah oleh keringat. Oleh keringat usaha melepaskan tali tadi, juga keringat persetubuhanku yang sempat terjadi dengan Pak Mahfud.


Sekarang kami sama-sama telanjang bulat. Dengan cepat beliau segera mengenyoti buah dadaku yang ranum. Payudaraku yang kiri di jilati dan di kulumnya dengan rakus, sambil tangan yang satunya meremas dengan gemas payudaraku yang kanan. Mulutnya dengan sekuat tenaga menyedoti putingku, hingga membuatnya berwarna kemerahan. Kadang aku terlonjak, karena dengan sengaja beliau menggigiti putingku yang tegak dan berwarna kemerahan itu dengan gemas. Kadang ditariknya dengan kuat putingku dengan giginya, memberikan sensasi luar biasa. Apalagi kumisnya yang tebal itu begitu menggelitik payudaraku.


“Ahhhh, uhh, ahhh, enak  Pakkk. Geliiiiii....” ceracauku.


Setelah puas menyusu pada payudara kanan dan payudara kiriku, beliau membopongku menuju karpet di depan TV yang terletak tidak jauh dari tempat kami berdiri. Sambil menggendongku, mulutnya tak menyia-nyiakan untuk menyusu lagi pada payudaraku. Direbahkannya tubuhku, beliau kini berlutut disamping perut rataku. Langsung, ditangkupnya dua buah payudaraku yang montok, diremasinya dengan penuh semangat. Di putarinya, hingga menemukan puting susu kemerahan yang tegak menantang. Kemudian, di cubitnya putingku, dipilin, kemudian ditarik-tariknya dengan semangat. Kini payudaraku ibarat mainan bagi Pak Mahfud, cukup lama beliau berman di situ. Telah banyak bekas merah disana, bekas tarikan dan remasan beliau.


Aku tak tinggal diam, ku temukan batang kemaluan yang sempat mendiami penisku tadi. Aku kocok, aku tarik-tarik dan kupermainkan lubang kencing dan kepalanya yang besar kemerahan seperti helm itu. Beliau mendesah, meracau tak karuan dengan ulahku. Aku kaget, tiba-tiba kini mulutnya mencaplok payudaraku yang kiri. Di caploknya sekuat tenaga, bagaikan akan dimakan bulat-bulat ke dalam mulutnya itu. Kumisnya yang tebal menimbulkan sensasi tersendiri ketika menggesek putingku. Kini beliau sedang menyusu di puting susuku dengan rakus, di sedotnya kencang-kencang, yang kadang menimbulkan rasa panas dan nikmat. Setelah puas yang kiri, kini Pak Mahfud berpindah ke yang sebelah kanan. Sambil tangannya yang satunya membelai dan menusuk kemaluanku yang sudah basah itu. Rangsangannya begitu hebat, hingga aku tak tahan lagi.


“Pakkk, ohhh, aku keluaaaaaaaarrrrr Pak.. Ampuunnn...” Disertai jeritanku yang tak tertahan.


Aku harus balas dendam, gerutuku dalam hati. Sekuat tenaga, setelah orgasme, akupun bangkit dan mendorong tubuh beliau hingga jatuh terbaring. Segera ku gapai tongkat kejantanan yang telah memuaskanku tadi. Aku kulum penisnya dengan rakus. Aku kocok sekuat tenaga. Aku sedoti penisnya dengan sekuatku, aku juga mempermainkan kepalanya yang seperti jamur itu dengan semangat, kadang kutarik kepala penisnya. Hingga membuat si empunya mendesah tak tertahan.


“Arrrrrrrrrghhhhhh, enak sekali sayangkuuuuu... Terussss, emuti kontolll Bapak iniiiii..”

Kata-katanya itu semakin membuatku bersemangat. Hingga tak lama kemudiannnn.


“Ahhh, uhhhh, Bapak mau keluarrrrrrrrrr. Ahhhh.” Ceracaunya

Kurasakan penisnya mulai berkedut dengan keras, bokongnya naik turun, membuat penisnya menyodok-nyodok tenggorokanku. Tubuh kekarnya melengking nikmat tak karuann..


“Ahhhhhhhhhhh,” lenguhnya...

Akhirnya mani Pak Mahfud muncrat dengan kuatnya, segera tak kubiarkan tumpah sedikitpun, kutelan sebisaku. Meskipun sebagian juga tumbah, meluber keluar dari mulutku...


Kini, tubuh beliau kelihatan lemas. Akupun segera mengambil tisu untuk membersihkan sperma yang belepotan di pipi ku. Tak lupa kubersihkan pula penis Pak Mahfud dan Vaginaku. Aku juga mengambilkan air putih untuk beliau yang nampak lelah.


“Ini Pakk, minummm dulu.” Sambil memberikan segelas penuh air putih kepada beliau.

“Auuuuhhhh.” Aku kaget ketika beliau menarik puting susuku dengan gemas setelah menghabiskan minumnya.


“Bapak gemesss sekali dengan Mbak Asihhh. Nakal ya..” Ucapnya, mungkin karena ulahku yang telah membuatnya orgasme tadi. Sempat aku melihat ke selangkangan beliau, ternyata penisnya telah kembali tegak menantang.. Hebat sekali Pak Mahfud, bathinku. Tanpa menunggu lama, kembali beliau memagut ku, mengulum dengan gemas bibirku dengan bibirnya yang berkumis tebal itu. Hingga merembet ke dada yang selangkanganku.


“Ahhhh, terusssssss Pakkkkk.” Aku hanya bisa melenguh kenikmatan merasakan ulah beliau.

Akhirnya kini Beliau memposisikan tubuhnya diselangkanganku, dengan bertumpu pada lututnya diarahkannya penisnya ke vaginaku, sambil kakiku dibentangkan ke samping dan ditekuk. Kini aku bisa leluasa melihat penis yang selama ini aku bayangkan itu memasuki tubuhku. Penisnya begitu tebal, dengan urat-uratnya begitu menonjol, menambah keindahan dan kekokohannya. Kepala penisnya lebih besar dari batangnya, berwarna kemerahan, dan sangat bagus, bentuknya seperti helm. Akupun kini berdebar merasakan vaginaku mulai ditekan dan dimasukinya dengan perlahan.


“Ahhhh,” jeritku tiba-tiba. Beliau secara yang semula perlahan memasuki liang vaginaku, tiba-tiba memasukkan penisnya dengan cepat hingga amblaslah semua tertelan vaginaku..


“Akhhhh memekmu sempit sekali mbak Asih, enakkkkk bangettt”, ceracaunya.

“Ayo Pak di genjot”, aku meracau tak karuan.

“Setubuhi aku Pak, cepat”.

Beliaupun segera mempercepat sodokannya, disertai bunyi keciplok yang cukup keras, aku hanya bisa mendesah tak karuan, sambil menoleh ke kanan dan kekiri, tak mapu menahan kenikmatan yang tiada tara ini. Kini beliau sudah ambruk di atasku. Sambil bertumpu pada tangannya, Pak Mahfud memacu penisnya lebih cepat..


“Ahhh aku semakin tak tahan”, bathinku. Keringat beliau yang cukup banyak menetes melalui dagu, dan dadanya yang berbulu lebat dan menggairahkan itu. Tangankupun segera bergerilnya, merabai, dan meremas-remas dada Pak Mahfud yang kekar dan berbulu itu. Sambil sesekali tanganku bermain dengan puting susunya, memilin dan menariknya dengan kuat, hingga membuat Pak Mahfud mengerang.


“Paaakk, akuu mau keluaaaaaarr lagi, desahku tak tertahankan”.

“Tunggguu sayangku,  Bareng-bareng bapak sekaliaaann”.

“Croot Croot croot,”


Akhirnya beliau menumpahkan spermanya yang begitu melimpah ke dalam vaginaku, bersamaan dengan orgasme keduaku malam itu. Sambil menunggu orgasmenya tuntas, Pak Mahfud masih sangat semangat mengenyoti payudaraku yang montok. Sambil mulutnya terus menyusu dan menyedot dengan kuat puting susuku yang berwarna semakin merah karena dari tadi menjadi sasaran Pak Mahfud. Akhirnya beliau rebah disampingku setelah orgasme hebat yang melanda tadi. Hingga kurasakan cairan cintaku dan Pak Mahfud merembes, dan mengalir ke anusku. 

 

Diam-diam aku kagum juga dengan stamina dan tubuh Pak Mahfud ini, sudah kepala lima tapi masih sangat kuat, dan tubuhnya yang berbulu itu begitu menggairahkan, apalagi ketika mengkilap basah oleh keringat. Kulihat juga, batang kejantanan yang telah memuaskanku, sekarang telah lemas, mengkilap oleh cairan cinta kami berdua. Segera aku peluk Pak Mahfud yang sudah terkulai lemas di sampingku, aku ciumi bibir dan kumis tebalnya, beliau hanya merespon sejenak, mungkin capek pikirku. Sekarang aku berpindah ke dadanya. Bermain-main di dadanya yang berbulu itu, menyusu pada pentil nya yang tegak menantang, dan meremasi dan membelai bulu dadanya yang membelukar indah. Beliau hanya melnguh kuperlakukan seperti itu..


“Oh, Pak Mahfuddd, aku ketagihaaannnn !”



Pengetahuan Tentang Seksual wanita,Pria harus Tau.Sex Edukasi

Kebahagiaan dan kedekatan seksual waktu melakukan hubungan intim adalah hal yang penting tuk setiap pasangan. Untuk tersebut, penting b...